Legenda Unicorn dan laporan penampakannya di dalam sejarah
Di dalam Novel Harry Potter, menentang Unicorn dianggap sebagai dosa besar melawan alam. Namun Lord Voldermort tetap membeli itu karena darahnya dapat memberikan hidup abadi bagi mereka yang meminumnya. Begitulah hebatnya penghargaan yang diberikan kepada kaum misterius ini. Namun apakah ia benar-benar pernah ada di dunia ini? ataukah ia hanya muncul di menantang para penulis fiksi?
Unicorn dalam sejarah Di dalam
legenda modern yang muncul di abad pertengahan, Unicorn yang dibangkitkan sebagai kuda dengan satu tanduk di depan.
Dalam versi yang lebih tradisional, koleksi ini menarik memiliki kuku yang terpisah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah satu tanduk di setuju.
Unicorn kembali ramai dibicarakan setelah tim ilmuwan gabungan dari Kazakhstan dan Rusia menemukan fosil hewan purba yang memiliki fitur fisik seperti unicorn, yakni memiliki cula di dahi. Namanya Elasmotherium sibiricum. Tapi jangan senang dulu. Penampakan unicorn yang pernah hidup sekitar 350 ribu tahun lalu sangat berbeda dengan yang ada dalam legenda dan mitologi.
Sebaliknya, penampilannya bisa dibilang lebih mirip badak. Hewan purbakala ini berbadan gempal, tapi berbulu lebat. Ilmuwan menyebutnya unicorn lantaran memang ada cula yang tumbuh di dahinya.
Andrei Valerievich Shpansky, ilmuwan dari Tomsk State University, Rusia, bersama Valentina Nurmagmbetovna Aliyassova dan Svetlana Anatolievna Ilyina, peneliti dari Pavlodar State Pedagogical Institute, Kazakhstan, mengungkap makhluk menyerupai unicorn ini dari fosil yang ditemukan di kawasan Siberia.
Studi yang terbit dalam American Journal of Applied Sciences ini berusaha mengungkap kondisi lingkungan pada era unicorn purba hidup. "Memahami masa lalu membuat prediksi kita tentang masa depan akan lebih akurat," ujar Shpansky, seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Meski fosil culanya tidak pernah ditemukan, tapi menurut tim, tandung yang ada di dahi ini bisa tumbuh mencapai satu meter. Penemuan fosil ini bermula dari cerita Suku Tatar di Siberia tentang tanduk unicorn yang begitu besar hingga butuh kereta luncur untuk mengangkutnya.
Menurut Shpansky dan tim, fosil ini terawat dengan baik oleh alam saat ditemukan. "Tidak ada tanda-tanda digerogoti alam," ujarnya. Dari analisis kondisi fosil, menurut tim, iklim Siberia saat itu menyebabkan E. sibircum banyak yang mati. Hingga akhirnya mereka pindah ke daratan Kazahstan.




